Rabu, 15 Februari 2012

Diposting oleh eyha
haihai... lama nggak ol... nih ada FF special bang ikan.... dibaca yah...

-The Way of Love-
author : saya sendiri ( Oktaavell Cullen)
genre: sad romantic ending
main cast: Lee Dong Hae, Lee Sung Bin (fiction)

--------------------------------------------------------------------------


INCHEON- 3 Februari 2005 15:00 AM
Hari ini aku senang sekali. Kau tahu kenapa? Ah, akhirnya aku dapat membalas perbuatannya kemarin. Yah, kemarin aku baru saja dikerjai seorang namjja. Dia tetanggaku sekaligus musuh bebuyutanku sejak SMP. Namanya Dong Hae. Tapi ia biasa dipanggil ‘fishy’. Sekarang, saatnya aku membalas perbuatannya padaku. Dia bisa saja menceburkanku kedalam kolam. Tapi aku bisa membalasnya lebih kejam daripada itu.
“Oetteoke?? Masih bisa tersenyum??” kataku mengejek.
“Ah, jadi kau yang melakukan semua ini??”
“Ne!! siapa lagi kalau bukan aku?? Aku sudah puas sekarang! Oh ya, ngomong-ngomong, kau butuh boncengan tidak?? Ban mobilmu kan bocor, lalu handphone-mu rusak, kau pasti menderita… jadi…” belum sempat aku meneruskan kata-kataku, namjja itu telah memotong pembicaraanku.
“ANII! Aku bisa pulang sendiri!! Arraseo?? Jangan menggangguku lagi!!”
“Apa kau yakin?? Kau tidak mau memboncengku??”
“Sudah kubilang aku tidak mau!!”
“Ya sudah… aku pulang dulu yaa… nikmati penderitaanmu… bye!” aku beranjak meninggallkan namjja itu sendirian. Aku tersenyum puas sambil terus mengayuh sepedaku.

MOKPPO- 15 April 2009 10:00 AM
“Chagi, apa nanti kau ada acara??”
“Aniyo, memangnya kenapa oppa??”
“Aku ingin mengajakmu pergi…”
“Mwo?? Pergi?? Bukankah kemarin kita sudah pergi??”
“Aku ingin mengenang masa-masa pertama kali kita bertemu. Kau masih ingat? Di rumah Teukkie-ah. Dulu kita seing bertemu. Tapi lucunya saat kita bertemu, kita selalu saja bertengkar,” namjja iitu tersenyum kecil.
“Oppa…” aku memanggilnya.
“Tapi itulah yang membuatku rindu padamu. Hingga aku tak dapat menahan rasaku sendiri. Kau telah membuatku jatuh cinta padamu.”
“Oppa…” lagi-lagi aku memanggilnya.
“Chagi, saranghae…. Jeongmal jeongmal saranghae…”
“Nado oppa…”
Dia memelukku erat sekali.  Hari itu memang berarti bagi kami. Sudah 7 tahun aku mengenalnya. Juga sudah 2 tahun pula aku menjalin hubungan ini. Hari itu, kami memutuskan untuk pergi ke Myeongdong, tempat pertama kali kami bertemu.

MYEONGDONG- 15 Oktober 2000 02:00 PM
Hari ini aku pergi ke sebuah toko buku yang ada di Myeongdong bersama kakakku. Ada sebuah buku yang sudah lama kucari.
“Ah, ini dia!!” aku gembira karena aku telah menemukan barang yang kucari. Tiba-tiba ada yang menarik buku itu.
“Hei, itu milikku!!” seruku.
“Tapi kau belum membayarnya kan?? Jadi ini belum jadi milikmu!!”
“Tapi aku menemukanya lebih dulu!!”
“Tidak bisa! Pokoknya tidak bisa! Aku membutuhkannya untuk menyelesaikkan tugasku!!”
“Aku juga membutuhkannya!”
“Ini milikku!!”
“Milikku!!”
“Milikku!!”
“Milikku!!”
Kami saling berebut buku itu. Dan akhirnya… KREEKK… buku itu malah sobek.
“Ini semua salahmu tahu??”
“Itu juga salahmu!!”
“Tidak!! Lihat saja nanti pangeran ikan!!”
“Mwoo?? Pangeran ikan??”
Aku langsung pergi begitu saja. Semenjak itu aku sangat benci padanya.

MYEONGJI-15 Oktober 2016 01:00 PM
“Selamat ya Sung Bin-ya! Kau diterima sebagai dosen baru disini. Kau akan ditempatkan di Fakultas Informasi dan Teknologi,” ucap seorang dekan di Universitas Myeongji yang juga sahabat kakakku.
“Gamsahamnida, Dong Soo-ssi. Aku akan bekerja dengan baik.”
“Ne, aku percaya padamu. Kau adalah orang yang mempunyai profesionalitas tinggi dalam bekerja. Aku tidak erlu meragukanmu.”
“Ah, anii. Jangan terlalu memujiku. Oppa tidak tahu aku yang sebenarnya kan?? Aku itu sangat malas!!” aku tersenyum kecil.
“Ah, kau ini! Sudahlah kau bereskan ruanganmu. Setelah itu kau boleh pulang untuk beristirahat. Besok kan kau sudah mulai mengajar, arraseo??”
“Ne, arraseo. Gamsahamnida oppa.”
Aku segera membereskan ruanganku. Menata beberapa buku dan dokumen-dokumen penting lainnya.
“Ah, ini…” gumamku.
“Kau tahu? Aku sudah menjadi seorang dosen sekarang. Besok aku sudah mulai mengajar. Kira-kira, bagaimana ya murid-muridku nanti? Apakah ada yang tampan sepertimu? Apakah ada yang menyebalkan sepertimu? Atau apakah ada yang baik sepertimu? Aku sangat merindukanmu…” kataku sambil memegang sebuah foto. Air mataku tak terbendung lagi. Aku masih merindunya. Sangat-sangat merindunya. Mungkin jika diibaratkan penyakit, rinduku ini sudah akut. Aku masih terus menangisinya. “Bagaimana keadaanmu sekarang?”

INCHEON- 15 Oktober 2016 03:00 PM
Aku menaruh karangan bunga diperistirahatan terakhirnya. Juga menaburkan rontokan bunga mawar putih, bunga favoritnya. Aku juga membawa boneka kesayanganku sebagai teman untuknya.
“Saeng il chukla hae imnida, Dong Hae oppa… sekarang kau sudahh 30 tahun. Kau sudah tua ya ternyata?? Aku baru menyadarinya…. Tapi kau masih terlihat tampan difoto itu. Mianhae oppa, aku baru sempat kesini. Tadi aku sanngat sibuk sekali. Mempersiapkan ini… itu… huft,” aku menghela nafas.
“Oppa, tidak terasa ya… sudah 7 tahun kau pergi. 7 tahun terasa begitu cepat berlalu. Meski kita tidak bisa  bersatu lagi, aku sangat senang kau bisa setia padaku. Dan aku bersyukur, hanya maut yang memisahkan kita. Cintaku padamu tidak pernah habis dan akan selalu bertamabah. Aku janji. Aku akan menjaga cintamu sampai kau menjemputku nanti. Kau tidak perlu khawatir, kau selalu ada disini. Tempat pyang paling dalam. Biarpun nantinya ada namjja lain, biar dia mmengisi hatiku yang lain, aku tidak mau dia menggantikanmu. Aku janji untukmu….”
Air mataku mengalir, tak dapat kuhentikan. Aku mencoba untuk berdiri. Sekali lagi aku menghela nafas panjang. Aku mengusap air mataku. Aku tak ingin dia melihatku menangis lagi. Saat aku ingin pergi, rasanya ada yang menahanku dan memelukku. Aku bertanya dalam hati. “Apakah ini kau oppa??”   

0 komentar:

Posting Komentar

 

just another blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos